Kamis, 15 Desember 2011
Kenikmatan Gado Gado Kaki Lima
Meski hanya PKL alias pedagang kaki lima, Gado-Gado Dempo Pak Atim sudah memiliki tempat tersendiri bagi para pelanggan setianya. Terletak di Jl. Gede, belakang sekolah SMK St. Albertus atau yang lebih dikenal dengan Sekolah Dempo. Dulu gado-gado ini terletak di depan sekolah, namun karena dilakukan penertiban lokasi gado-gado ini pun dipindah ke belakang sekolah. Seperti pedagang kaki lima pada umumya, tempatnya sangat sederhana dan pelanggannya kebanyakan para siswa Sekolah Dempo, maupun para alumninya.
Warung ini adalah peninggalan Pak Atim yang berdiri sejak tahun 1970an kemudian sekarang diwariskan kepada anaknya, Muhammad Sarbini, untuk mengelola warung ini. Pak Sarbini adalah alumnus Unversitas Muhammadiyah Malang angkatan '90 yang mengambil program studi Tarbiyah dan FAI (Fakultas Agama Islam). Selain mengelola warung ini pak Sarbini juga menjadi guru di SMK GRAFIKA, Ia menjabat sebagai Wakil Kepala Sekolah.
Yang menjadi ciri khas gado-gado Pak Atim, terletak pada bumbu siraman gado-gado yang aromanya menggoda serta pelayanannya yang memuaskan. Gado-gado yang terdiri dari kubis, cambah, daun selada, mentimun, kentang, lontong, tahu, telur, kerupuk dan emping melinjo. Jika kita ingin menambah kerupuk, bisa free of charge. Biasanya gado-gado pak Atim ini sudah tersedia sejak pukul setengah 8 pagi sampai pukul 2 siang setiap hari, kecuali hari jum’at dan minggu. Dengan modal Rp500,000 per-harinya Pak Sarbini bisa menjual gado-gado sebanyak 150-200 piring yang mana satu piringnya dikenakan harga Rp7.000.@Dyh/Apy
Label:
Kuring (kuliner Ringan)
0 komentar:
Posting Komentar